:2thumbup

Si Kecil

Si Kecil
tertawa bersama

Senin, 11 Mei 2009

Mencegah Bibir Kering dan Pecah-Pecah

ibir merupakan salah satu bagian dari wajah. Bibir yang menarik dan sehat akan menunjang kecantikan wajah. Kesehatan bibir harus selalu dijaga. Masalah yang umumnya terjadi pada bibir adalah bibir kering dan pecah-pecah. Hal ini tentu dapat merusak kecantikan wajah. Bibir yang pecah mudah terluka dan menimbukan rasa sakit. Bila keadaan ini tidak diobati, dapat menyebabkan infeksi pada bibir. Bagi wanita, bibir pecah membuat lipstik yang dipakai tidak menempel dengan baik sehingga dapat mengganggu penampilan. Oleh karena itu, apa saja penyebab bibir kering dan pecah-pecah? Lalu bagaimana cara pencegahan bibir kering dan pecah-pecah?

Untuk dapat mengatasi masalah bibir kering dan pecah-pecah, kita perlu mengetahui apa saja penyebab bibir kering dan pecah-pecah. Penyebabnya antara lain sebagai berikut:

  • Polusi udara dan debu
  • Perubahan suhu yang dapat membuat bibir Anda tidak dapat beradaptasi sehingga menyebabkan bibir pecah
  • Makanan yang terlalu asam atau asin
  • Merokok, kebiasaan minum kopi atau minuman alkohol
  • Kurangnya konsumsi buah atau sayuran
  • Kurang minum air putih
  • Menggunakan kosmetik yang bahan kimianya terlalu keras atau karena alergi terhadap kosmetik tertentu
  • Pasta gigi yang mengandung banyak detergen
  • Kebiasaan menjilat bibir dengan air liur

Setelah mengetahui penyebab bibir kering dan pecah, kita hendaknya melakukan pencegahan agar kita tidak merasakan bibir pecah yang dapat membuat kita kurang percaya diri. Beberapa cara untuk mencegah bibir kering dan pecah antara lain sebagai berikut:

  • Gunakan lipbalm yang mengandung tabir surya dan pelembab

    Sinar matahari merupakan salah satu faktor penyebab keringnya bibir sehingga penggunaan tabir surya pada bibir menjadi penting. Begitu juga dengan pelembab yang diperlukan agar kelembapan bibir tetap terjaga saat melakukan aktivitas seharian.
  • Pilih lipstik yang sesuai dan mengandung pelembab

    Saat membeli kosmetik, perhatikan kandungannya. Pilih kosmetik atau lipstik yang mengandung emollient dan berbahan alami serta mengandung pelembab.
  • Basahi bibir saat merasa kering dengan air putih

    Membasahi bibir jangan dengan menjilati bibir, karena dalam air liur terdapat kelenjar dan enzim yang dapat membuat iritasi pada bibir sehingga bibir akan semakin kering. Cukup gunakan air putih atau minum segelas air putih untuk membasahi bibir.
  • Minum 8 gelas air putih setiap hari

    Hal ini dapat mencegah terjadinya dehidrasi yang dapat membuat bibir menjadi kering.
  • Segera bersihkan sisa lipstik sebelum tidur

    Sisa lipstik dapat dibersihkan menggunakan sikat gigi yang lembut dan scrub bibir untuk menyikat bibir dengan gerakan memutar selama beberapa menit. Dapat pula menggunakan handuk lembut yang dicelupkan ke dalam air hangat untuk membersihkan bibir.
  • Konsumsi sayur dan buah

    Pilih sayur dan buah yang mengandung vitamin C, B, E dan mineral. Kadar air yang terdapat pada bibir juga membantu tubuh terhindar dari dehidrasi. Mengenai mengapa buah bermanfaat dan kandungan apa saja di dalam buah, dapat Anda baca di artikel: Konsumsi Buah untuk Kesehatan
  • Jauhi gaya hidup merokok atau minum alkohol

    Bahan kimia yang terdapat pada rokok dapat menyebabkan warna hitam pada bibir. Sedangkan alkohol dapat membuat dehidrasi yang berakibat bibir menjadi kering.
  • Oleskan pelembab bibir pada malam hari sebelum tidur

    Selain menggunakan pelembab bibir yang dijual, Anda dapat menggunakan madu sebagai pelembab alami yang dapat memberikan nutrisi pada bibir.
  • Melakukan pemijatan bibir dengan menggunakan minyak zaitun

    Pemijatan akan membantu peredaran darah pada bibir menjadi lancar sehingga bibir tetap sehat. Anda juga dapat menggunakan minyak zaitun untuk melakukan pengolesan pada bibir pada saat memijat bibir Anda.

Dengan mengetahui penyebab masalah bibir kering dan pecah-pecah serta bagaimana cara pencegahannya, tentu Anda akan lebih memperhatikan organ tubuh yang mungil di wajah Anda ini. Dan wajah cantik mempesona akan menjadi milik Anda.

Rabu, 06 Mei 2009

Merawat Organ Kewanitaan

Merawat Organ Kewanitaan

Tinggal di daerah tropis yang panas membuat kita sering berkeringat. Keringat ini membuat tubuh kita lembab, terutama pada organ seksual dan reproduksi yang tertutup dan berlipat. Akibatnya bakteri mudah berkembang biak dan eksosistem di vagina terganggu sehingga menimbulkan bau tak sedap serta infeksi. Untuk itulah kita perlu menjaga keseimbangan ekosistem vagina.

Ekosistem vagina adalah lingkaran kehidupan yang ada di vagina. Ekosistem ini dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu estrogen dan laktobasilus (bakteri baik). Jika keseimbangan ini terganggu, bakteri laktobasilus akan mati dan bakteri pathogen akan tumbuh sehingga tubuh akan rentan terhadap infeksi.

Sebenarnya di dalam vagina terdapat bakteri, 95 persennya adalah bakteri yang baik sedang sisanya bakteri pathogen. Agar ekosistem seimbang, dibutuhkan tingkat keasaman (pH balance) pada kisaran 3,8 - 4,2. Dengan tingkat keasaman tersebut, laktobasilus akan subur dan bakteri pathogen mati.

Banyak faktor yang menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem vagina, antara lain kontrasepsi oral, diabetes melitus, pemakaian antibiotik, darah haid, cairan mani, penyemprotan cairan ke dalam vagina (douching) dan gangguan hormon (pubertas, menopause atau kehamilan).

Dalam keadaan normal vagina mempunyai bau yang khas. Tetapi, bila ada infeksi atau keputihan yang tidak normal dapat menimbulkan bau yang mengganggu, seperti bau yang tidak sedap, menyengat, dan amis yang disebabkan jamur, bakteri atau kuman lainnya. Jika infeksi yang terjadi di vagina ini dibiarkan, bisa masuk sampai ke dalam rahim.

Alaminya susu

Untuk menjaga kebersihan dan mematikan bakteri jahat di dalam vagina memang tersedia produk pembersih daerah intim wanita. Dari sekian banyak merek yang beredar rata-rata memiliki tiga bahan dasar.

Pertama, yang berasal dari ekstrak daun sirih (piper betle L) yang sangat efektif sebagai antiseptik, membasmi jamur Candida Albicans dan mengurangi sekresi cairan pada vagina. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Amir Syarif dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, penggunaan daun sirih pada pengobatan keputihan, 90 persen pasien dinyatakan sembuh.

Sayangnya, jika pembersih berbahan daun sirih ini digunakan dalam waktu lama, semua bakteri di vagina ikut mati, termasuk bakteri laktobasilus. Sehingga keseimbangan eksosistem menjadi terganggu.

Kedua, produk-produk pembersih kewanitaan yang mengandung bahan Povidone lodine. Bahan ini merupakan anti infeksi untuk terapi jamur dan berbagai bakteri. Efek samping produk yang mengandung bahan ini adalah dermatitis kontak sampai reaksi alergi yang berat.

Ketiga, produk yang merupakan kombinasi laktoserum dan asam laktat. Laktoserum ini berasal dari hasil fermentasi susu sapi dan mengandung senyawa laktat, laktose serta nutrisi yang diperlukan untuk ekosistem vagina. Sedangkan asam laktat berfungsi untuk menjaga tingkat pH di vagina.

Menurut dr. Junita Indarti, SpOG, dokter spesialis kebidanan dan penyakit kandungan dari RSCM, susu mengandung zat aktif yang bisa diekstrak menjadi asam laktat dan laktoserum, dan secara klinis terbukti mengurangi keluhan rasa gatal, rasa terbakar dan keputihan pada vagina.

"Sebanyak 70 persen pasien yang datang berobat, keluhannya hanya seputar keputihan. Setelah pasien dirawat dengan pemberian larutan asam laktat dan laktoserum dua kali sehari selama dua minggu, tingkat kesembuhannya mencapai 80 persen, hanya 5,4 persen yang mengalami efek samping berupa ruam kulit" katanya menjelaskan.

Kombinasi asam laktat dan laktoserum sebagai pembersih organ kewanitaan bersifat alami karena tidak membunuh bakteri laktobasilus melainkan meningkatkan pertumbuhannya. Salah satu produk yang pembersih wanita yang mengandung bahan ini adalah Lactacyd, yang saat ini sudah bisa dibeli di outlet toko obat.

Sebelum memutuskan memilih suatu produk, menurut Junita ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan, antara lain apa saja keluhan yang dirasakan saat ini dan sebisa mungkin memilih produk yang isinya mengandung zat-zat yang baik.

"Untuk pemakaian jangka panjang sebaiknya memilih produk yang bisa memelihara ekosistem alami vagina. Produk yang mengandung pembunuh bakteri sebaiknya hanya digunakan untuk jangka pendek atau ketika ada masalah saja," tambah Junita.

Kebisaan menjaga kebersihan, termasuk kebersihan organ-organ seksual atau reproduksi, merupakan awal dari usaha menjaga kesehatan kita. Jika ekosistem vagina terjaga seimbang, otomatis kita akan merasa lebih bersih dan segar dan tentu saja lebih nyaman melakukan aktivitas sehari-hari.

Sumber: kompas.com

Minggu, 03 Mei 2009

Cara Membuat Tab Menu Dengan Banyak Style

K
ali ini kita akan membahas cara membuat tab menu pada website khususnya pada Blogspot. Hal ini cukup menarik karena Blogspot tidak menyediakan menu-menu pada halaman blog sehingga kita harus membuatnya secara manual baik dengan menggunakan CSS maupun dengan Javascript. Berikut langkah-langkah membuat tab menu pada website:
  1. Copy paste kode CSS berikut pada website Anda. Jika pada Blogspot, copy paste sebelum kode ]]> pada template Anda. Jangan lupa membackup terlebih dahulu template Anda supaya bisa dikembalikan jika terjadi kesalahan.

    /* ######### CSS untuk Shade Tabs ######### */

    .shadetabs{
    padding: 3px 0;
    margin-left: 0;
    margin-top: 1px;
    margin-bottom: 0;
    font: bold 12px Verdana;
    list-style-type: none;
    text-align: left; /*set to left, center, or right to align the menu as desired*/
    }

    .shadetabs li{
    display: inline;
    margin: 0;
    }

    .shadetabs li a{
    text-decoration: none;
    position: relative;
    z-index: 1;
    padding: 3px 7px;
    margin-right: 3px;
    border: 1px solid #778;
    color: #2d2b2b;
    background: white url(shade.gif) top left repeat-x;
    }

    .shadetabs li a:visited{
    color: #2d2b2b;
    }

    .shadetabs li a:hover{
    text-decoration: underline;
    color: #2d2b2b;
    }

    .shadetabs li a.selected{ /*selected main tab style */
    position: relative;
    top: 1px;
    }

    .shadetabs li a.selected{ /*selected main tab style */
    background-image: url(shadeactive.gif);
    border-bottom-color: white;
    }

    .shadetabs li a.selected:hover{ /*selected main tab style */
    text-decoration: none;
    }

    .tabcontent{
    display:none;
    }

    @media print {
    .tabcontent {
    display:block !important;
    }
    }

    /* ######### CSS untuk Inverted Modern Bricks II Tabs ######### */

    .modernbricksmenu2{
    padding: 0;
    width: 362px;
    border-top: 5px solid #D25A0B; /*Brown color theme*/
    background: transparent;
    voice-family: "\"}\"";
    voice-family: inherit;
    }

    .modernbricksmenu2 ul{
    margin:0;
    margin-left: 10px; /*margin between first menu item and left browser edge*/
    padding: 0;
    list-style: none;
    }

    .modernbricksmenu2 li{
    display: inline;
    margin: 0 2px 0 0;
    padding: 0;
    text-transform:uppercase;
    }

    .modernbricksmenu2 a{
    float: left;
    display: block;
    font: bold 11px Arial;
    color: white;
    text-decoration: none;
    margin: 0 1px 0 0; /*Margin between each menu item*/
    padding: 5px 10px;
    background-color: black; /*Brown color theme*/
    border-top: 1px solid white;
    }

    .modernbricksmenu2 a:hover{
    background-color: #D25A0B; /*Brown color theme*/
    color: white;
    }

    .modernbricksmenu2 a.selected{ /*currently selected tab*/
    background-color: #D25A0B; /*Brown color theme*/
    color: white;
    border-color: #D25A0B; /*Brown color theme*/
    }

    .tabcontent{
    display:none;
    }

    @media print {
    .tabcontent {
    display:block !important;
    }
    }

    /* ######### CSS untuk Indented CSS Tabs ######### */


    .indentmenu{
    font: bold 11px Arial;
    width: 100%; /*leave this value as is in most cases*/
    }

    .indentmenu ul{
    margin: 0;
    padding: 0;
    float: left;
    /* width: 80%; width of menu*/
    border-top: 0px solid navy; /*navy border*/
    background: #e0e0e0 url(htp://h1.ripway.com/sinaga/gambar/indentbg.gif) center center repeat-x;
    }

    .indentmenu ul li{
    display: inline;
    }

    .indentmenu ul li a{
    float: left;
    color: #000000; /*text color*/
    padding: 5px 11px;
    text-decoration: none;
    border-right: 0px solid navy; /*navy divider between menu items*/
    }

    .indentmenu ul li a:visited{
    color: #000000;
    }

    .indentmenu ul li a:hover{
    color: #66B5FF;
    }

    .indentmenu ul li a.selected{
    color: #66B5FF !important;
    padding-top: 6px; /*shift text down 1px*/
    padding-bottom: 4px;
    background: #e0e0e0 url(http://h1.ripway.com/sinaga/gambar/menutabbg.gif) center center repeat-x;
    }


    .tabcontentstyle{ /*style of tab content oontainer*/
    border: none;
    width: 450px;
    margin-bottom: 1em;
    padding: 10px;
    font: normal 11px Arial;
    }

    .tabcontent{
    display:none;
    }

    @media print {
    .tabcontent {
    display:block !important;
    }
    }

  2. Selanjutnya copy paste struktur berikut pada website atau blog Anda sebelum kode :
  • Silahkan ganti tulisan "Tab 1", "Tab 2", dst dengan nama-nama tab menu yang Anda inginkan.
  • Coba perhatikan struktur Tab 1:
  • Tab 1

  • class="selected", artinya adalah tab tersebut menjadi tab yang terbuka pertama kali.
    rel="dog1", artinya tab tersebut dihubungankan dengan "dog1".
    Adapun "dog1" didefenisikan sebagai isi dari Tab 1. Perhatikan struktur yang berwarna orange. Kita memberi atribut ID pada struktur div (kotak) sebagai "dog1". Artinya, isi dari div (kotak) tersebutlah yang akan dihubungkan dengan "Tab 1" dan menjadi isi dari tab tersebut.
  • Begitu pula dengan "Tab 2". Tab tersebut mempunyai rel="dog2". Sedangkan "dog2" merupakan struktur yang berwarna merah.
  • Jika kita ingin menambah tab baru, cukup buat struktur yang mirip dengan struktur "Tab 1" atau "Tab 2". Jadi, yang Anda lakukan adalah menambah tab bernama (misalnya) "Tab 3" sehingga stukturnnya menjadi:

    .......
    Kemudian mendefenisikan "dog3" sebagai is "Tab 3", sehingga struktur lengkapnya menjadi:




    dog1" style="font-size:11px; padding:5px;" class="tabcontent">
    ITS diisukan menjadi kampus BHP. Siapkah mahasiswa ITS menghadapinya?Menolak atau menerima?

    Klik untuk memilih tab akhir


    dog2" style="font-size:11px; padding:5px;" class="tabcontent">
    Isi Tab 2


    dog3" style="font-size:11px; padding:5px;" class="tabcontent">
    Isi Tab 3


  • Coba perhatikan kembali kode CSS yang ada pada langkah 1. Kode tersebut terdiri dari beberapa bagian, yaitu Shade Tabs, Inverted Modern Bricks II Tabs, dan Indented CSS Tabs. Bagian-bagian tersebutlah yang menjadi style atau tipe dari Tab Menu yang bisa Anda ganti-ganti. Untuk menggunakannya cukup ganti bagian yang berwarna merah seperti di bawah ini pada struktur yang Anda copy paste pada langkah 3:


    • Tab 1

    • ......
      Misalkan ingin membuat Tab Menu bergaya Indented, maka ganti menjad:


      • Tab 1

      • ......
        Sesuaikan dengan nama atribut class pada CSS tersebut.
      • Silahkan lihat contohnya disini.